Masakan Padang Indonesia, fastfood tercepat di dunia

Padang adalah sebuah kota besar Indonesia yang terletak di pantai barat Sumatera dan terkenal dengan budaya makanannya, termasuk ekspor hidangan cepat saji “Padang” yang terkenal.  Gerai-gerai makanan seperti ini barangkali merupakan model layanan makanan terbesar di Indonesia, dengan ratusan ribu restoran mulai dari jaringan perusahaan besar hingga bisnis kecil milik keluarga yang tersebar di seantero nusantara.

Modelnya sederhana sekali.  Beragam hidangan disajikan terpisah dalam porsi kecil, masing-masing ditempatkan dalam piring kecil.  Seperti terlihat pada foto di bawah ini, piring-piring kecil ditata di meja depan restoran, siap untuk disajikan.  Lauk-pauk disajikan dingin sementara nasi disajikan panas.  Setelah pelanggan masuk ke warung dan duduk, pelayan menghampiri dengan membawa banyak pilihan hidangan ke meja, bersama dengan mangkuk nasi dan teh panas.

Dalam tempo hanya sekitar 30 hingga 60 detik setelah duduk, Anda akan disuguhkan dengan semeja penuh hidangan siap saji.  Foto di bawah ini adalah makanan yang disajikan untuk empat orang.  Sendok dan garpu tersedia, meski sebagian besar penduduk lokal lebih menyukai cara makan tradisional menggunakan tangan.  Lihatlah mangkuk perak untuk mencuci tangan pada foto di bawah.

Foto: daging ayam, ikan, daging sapi, kambing, sayuran, kari, sup dan telur dadar yang dimasak dalam berbagai gaya untuk memenuhi selera masing-masing pelanggan. Jika Anda lebih menyukai menu hidangan tertentu, Anda dapat meminta tambahan dalam piring terpisah yang segera disajikan dalam hitungan detik. Potongan buah-buahan untuk hidangan penutup juga dapat dipesan.

Begini kejutannya.  Setelah semua orang selesai menyantap pilihan mereka, seorang pelayan akan menghampiri dengan membawa catatan (lihat foto di bawah).  Si pelayan akan memindai meja dengan matanya yang terlatih dan menghitung apa yang sudah Anda makan.  Pelanggan hanya akan dikenakan biaya untuk sajian yang hilang dari piring-piring kecil di meja.  Sisa sajian yang tidak disantap akan dikembalikan ke konter depan, menunggu pelanggan berikutnya atau diisi ulang dengan menu yang sama jika sebagian atau seluruhnya sudah dimakan.  Ya, makanan yang dikembalikan dari meja saya akan disajikan lagi untuk pelanggan berikutnya.  Kurangnya sisa makanan inilah yang memungkinkan harga makanan di sini bisa terjaga agar tetap rendah, terlepas dari begitu banyak hidangan yang disajikan.  Beberapa orang asing yang tidak terbiasa dengan gaya pelayanan seperti ini akan merasa ngeri bahwa makanan yang ditawarkan kepada mereka mungkin baru saja dikembalikan dari meja pelanggan sebelumnya, atau mungkin telah disimpan di meja depan sejak kemarin.  Meskipun saya memahami sentimen ini, namun ada cara untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan bagi Anda adalah makanan segar.  Anda cukup mengunjungi warung yang ramai pengunjung, di mana makanan cepat habis dan selalu diganti dengan produk segar. Mengamati standar kebersihan yang dipraktikkan dalam pelayanan akan memberikan petunjuk yang berguna untuk memastikan keamanan makanan yang ditawarkan.  Mencari restoran yang disukai oleh banyak pengemudi truk yang lewat, juga bisa menjadi petunjuk tentang kualitas, nilai, dan keamanan makanan.  Setelah beberapa tahun melakukan banyak perjalanan di Indonesia, saya harus mengakui bahwa masakan Padang menjadi salah satu makan lokal favorit saya. Makanannya pada umumnya lezat dengan sangat banyak pilihan.  Jika harus memilih-milih makanan yang paling layak saat melakukan perjalan, maka akan sulit mencari sajian yang lebih baik, lebih cepat atau lebih aman.  Dan saya tidak pernah mengalami “Bali Belly” (sakit perut dan diare akibat makanan yang dikonsumsi), setelah makan di restoran Padang.  Saya tidak bisa mengatakan hal yang sama jika makan di restoran konvensional.  Restoran Padang juga menyediakan sajian yang cepat, lezat dan ekonomis untuk dibungkus dan dibawa pulang.

Foto: Pelayan memeriksa hidangan yang sudah disantap sepenuhnya atau sebagian. Ini adalah seni tersendiri untuk dikuasai oleh pelayan. Pelanggan sering ikut membantu menjelaskan tentang hidangan apa saja yang sudah mereka santap, agar semua orang puas dengan jumlah tagihan yang harus dibayar.

Tagihan di bawah ini menunjukkan bahwa harga makanan pada foto di atas berharga sekitar AUD $ 28 untuk 4 orang termasuk 10% PPN dan 5% biaya pelayanan.  Beragam hidangan dengan harga sekitar $ 7 per orang, sulit dikalahkan.  Item ketiga dari bawah pada nota tagihan adalah 2 x rendang @ Rp34.000 atau sekitar AUD $1,70 untuk sepiring rendang terdiri dari dari dua potong daging rendang dengan saus pedas.  Saya mungkin sudah menyantap habis kedua potong rendang ini. Jenis warung ritel berbiaya rendah ini adalah tempat tujuan akhir sebagian besar daging kerbau India, meskipun sajian ini saya nikmati di sebuah kota di pinggiran Jawa Timur dimana penduduk setempat mengatakan bahwa daging kerbau India belum masuk sampai sejauh itu ke tempat mereka.

Rendang sudah ada sejak beberapa ratus tahun yang lalu di kabupaten Minangkabau, timur laut Padang.  Teknik memasak rendang berkembang karena perannya dalam melestarikan daging dalam iklim tropis, dan juga karena rasanya yang lezat. Bersama bahan utama daging, rendang menggunakan santan dan tambahan berbagai bumbu yang digiling halus termasuk jahe, lengkuas, daun kunyit, serai, bawang putih, bawang merah, cabai dan rempah-rempah lainnya.  Rendang kering yang dimasak sampai matang dapat tetap awet hingga empat minggu, tanpa pendinginan.  Daging yang digunakan bisanya daging sapi, tetapi kadang-kadang diganti dengan daging domba, kambing, ayam dan jeroan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share the Post:

Related Posts