Ini adalah upaya awal kami dalam menerbitkan terjemahan artikel. Meskipun kami sudah mengusahakan yang terbaik, mungkin saja ada istilah atau kalimat yang kurang jelas atau membingungkan. Kami, dengan senang hati membuka ruang bagi Anda yang ingin mengajukan pertanyaan, klarifikasi atau memberikan saran demi menyempurnakan terjemahan ini. Silakan sampaikan kepada kami dengan mengklik ‘email’ di bagian bawah artikel. Bagi Anda yang ingin mendapatkan laporan bulanan ini secara otomatis melalui email, silakan masuk ke www.seabeefreport.com dan daftarkan email Anda melalui tombol subscribe. GRATIS.
Edisi ke-44: Juli 2017
Poin-poin utama
- Kenaikan kurs dolar Australia semakin menyulitkan importir
- Produser Australia terus menikmati harga bagus, sementara perusahaan ekportir, pengapalan dan importir menderita kerugian
- Importir Vietnam lakukan pemotongan biaya dengan meningkatkan impor sapi betina dan kerbau
Indonesia: Harga sapi potong steer (sapi jantan muda kebiri) AUD$3,85/kg bobot hidup (kurs Rp10.400 = $1AUD)
Harga sapi potong tetap sama di bulan ini, pada kisaran Rp40.000 per kg bobot hidup, dan perubahan pada harga dalam dolar Australia di atas semata-mata disebabkan oleh kenaikan tajam nilai tukar dolar Australia. Stabilnya harga sapi bakalan di Australia selama bulan Juli membuat para importir semakin merugi sebab mereka harus menukarkan lebih banyak rupiah untuk mendapatkan mata uang asing guna membeli lebih banyak sapi. Persediaan ternak di feedlot umumnya di bawah 50% setelah penjualan sapi selama periode Ramadan/Lebaran, dan stok sapi-sapi gemuk sudah habis terjual. Lemahnya permintaan setelah Lebaran terlihat dari hanya ada satu pengiriman sapi bakalan yang masuk ke Indonesia selama Juli, sementara ada 5 pengiriman yang sudah dipesan untuk Agustus dan semuanya dibeli dengan nilai tukar baru yang mahal.
Untuk pertama kalinya, sejauh ingatan saya tentang bisnis ini (saya sudah terlibat sejak awal), produser Australia menjadi satu-satunya bagian dalam mata rantai pasokan yang menikmati keuntungan. Para importir Indonesia, perusahaan pengiriman dan para eksportir Australia, semuanya mengalami kondisi perdagangan dimana mereka terpaksa harus bersedia merugi, jika ingin tetap meneruskan usahanya. Ini adalah kebalikan dari situasi selama 27 tahun terakhir dimana hampir di setiap kasus, ketika margin perdagangan harus ditekan, para produserlah yang biasanya terpaksa harus memotong harga jual agar bisnis tetap berjalan. Logikanya, perdagangan tidak dapat dipertahankan jika mayoritas pemangku kepentingan dalam mata rantai pasokan mengalami kerugian. Dua titik kunci dalam pergerakan harga adalah harga jual sapi bakalan hidup di Australia dan sapi potong di Indonesia. Harga sapi bakalan di Australia kokoh bertahan akibat rendahnya jumlah stok sebagai dampak dari kekeringan. Harga sapi potong di Indonesia tetap terjaga karena adanya kerbau India dan larangan pemerintah terhadap kenaikan harga. Saya memperkirakan bahwa daging kerbau India akan tetap tersedia dan pemerintah tidak memiliki alasan untuk mengendurkan kebijakan larangan kenaikan harga, sehingga pilihan yang tersisa hanyalah pengurangan harga sapi Australia untuk menyelamatkan para importir, eksportir dan perusahaan pengapalan/pengiriman. Atau, jika bisnis perlahan-lahan akhirnya tiba pada titik berhenti. Harus ada yang berubah, sebab situasi sekarang tidak akan terus bertahan.
Terganggunya ekspor kerbau India tidak berdampak terhadap pasokan daging di Indonesia karena angka resmi menyebutkan bahwa ada 27.000 ton persediaan daging beku yang masih tersimpan pada 5 Juli, dan tambahan 1.148 ton yang diimpor kemudian di bulan Juli. Selama bulan Juli, pengadilan India mengumumkan bahwa larangan pemerintah terhadap penjualan kerbau merupakan hal yang ilegal sehingga penjualan kerbau melalui pasar-pasar tradisional dimulai lagi dan memungkinkan rumah pemotongan hewan ekspor pulih ke level normal.
Agen-agen saya di Jakarta terus melaporkan bahwa banyak pedagang di pasar tradisional kecil tidak mampu mendapatkan pasokan daging kerbau dari pedagang grosir. Berdasarkan penelusuran, alasannya adalah para pedagang grosir perlu memperdagangkan produk dalam jumlah besar karena margin per kg untuk daging kerbau sangat kecil, sehingga tidak menarik jika dipasok bagi para pelanggan ritel berskala kecil. Perdagangan daging kerbau India yang lebih luas tampaknya terus berlanjut, dan konsumen utamanya adalah bisnis (daging) bakso, restoran soto Betawi dan restoran Padang yang mengkonsumsi daging dalam jumlah sangat besar. Jumlah pemotongan sapi hidup tetap di kisaran 50% dari tingkat sebelum adanya kerbau India. Ini menunjukkan bahwa permintaan atas produk India sudah di tahap mapan, dan masing-masing produk berbagi sekitar 50% pasar daging segar.
Pemenang lain dari impor daging kerbau India adalah industri rantai dingin (Cold Chain). Asosiasi industri ini melaporkan bahwa kapasitas terpasang adalah 245.000 ton yang biasanya diisi kembali 5 kali per tahun sehingga total volume produk yang ditangani berjumlah sekitar 1,2 juta ton per tahun. Jika impor daging kerbau India terus berlanjut, kapasitas ini perlu diperluas.
Dirjen Peternakan mengumumkan bahwa Program SIWAB (Sapi/Kerbau Induk Wajib Bunting) yang merupakan upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi/kerbau belum berhasil dilaksanakan karena sejumlah alasan. Dugaan saya, salah satu alasannya adalah bahwa petani kecil cenderung mempertimbangkan untuk menjual ternaknya daripada dijadikan bibit, sebab permintaan hewan potong sudah terbagi dua, sementara pemerintah menetapkan harga sapi potong pada tingkat rendah yang tidak menarik.
Berita lain yang menarik untuk bulan ini adalah pengumuman tentang berkurangnya jumlah sapi perah secara dramatis. Populasi sapi perah nasional menyusut dari 576.000 ekor pada tahun 2011 menjadi sekitar 300.000 ekor pada tahun 2017. Pengurangan jumlah ini terjadi meskipun konsumsi produksi susu per kapita terus meningkat.
Vietnam: Sapi potong steer AUD $3,82/kg (VND17.800 = $1AUD)
Pasar sapi potong di Vietnam masih lemah karena permintaan di kawasan selatan lebih sedikit dibandingkan di utara. Para penjual daging di kawasan selatan hanya tertarik untuk menawar sapi steer dan sapi jantan dengan bobot di bawah 500kg dengan harga setara harga bulan lalu yaitu Dong 68.000 per kg, hanya untuk sapi dengan hasil terbaik. Pasar di bagian utara jauh lebih kuat dengan harga jual sapi jantan yang besar mencapai Dong 75.000 per kg bobot hidup. Sapi potong betina berukuran sedang ditawar pada kisaran harga Dong 64-66.000.
Nuansa umum pasar masih sama, namun tingginya harga impor ditentang keras oleh para pelanggan ritel. Hal ini menyebabkan importir mengurangi jumlah pembelian dan melakukan segala cara untuk mengurangi biaya produksi mereka. Strategi utama hingga saat ini adalah mengimpor sapi (betina) potong dan kerbau berharga rendah dari Australia. Kerbau tumbuh dengan baik di feedlot-feedlot di Vietnam, jadi kita mungkin akan melihat peningkatan permintaan kerbau jika harga ekspor sapi hidup Australia tetap tinggi.
Terlepas dari berbagai persoalan ini, rantai pasokan di Vietnam terus berinovasi pada jaringan distribusi hilir mereka. Dong Ha Trading Co adalah contoh yang baik, yang mengembangkan sistem distribusi daging segarnya di Can Tho di Provinsi Delta Mekong. Di bawah ini adalah foto toko daging yang sudah diperbaharui dan dirancang untuk menjual produk daging higienis dari sapi impor Australia.
Thailand: Sapi potong steer AUD $3,80/kg (Baht 26.3 = $1AUD)
Tidak ada perubahan signifikan di pasar Thailand karena pasar ekspor utama ke China dan Vietnam masih ditutup sehingga hanya menyisakan perdagangan dalam negeri yang stabil untuk menjaga agar roda bisnis tetap berputar.
Malaysia: Sapi potong steer AUD $3,52 per/kg (RM3.35 = $1AUD)
Dari Malaysia juga tidak ada yang dapat dilaporkan, karena bahkan harga daging kerbau beku pun tetap stabil di 22 Ringgit per kg
Filipina: Sapi potong AUD $2,78/kg (Peso 39,5 = $1AUD)
Agen saya melaporkan bahwa kondisi bisnis yang baik terus berlanjut di seluruh Filipina terlepas dari perpanjangan Darurat Militer sampai akhir Desember 2017. Musim yang baik dan pasar yang solid menjaga berbagai produk tetap mengalir lancar dan harga komoditas sebagian besar hasil pertanian tetap kuat dan stabil. Filipina jarang mengalami masa di mana bisnis berjalan baik dan kemakmuran ekonomi bertahan dalam waktu yang panjang. Harga daging dan ternak tetap stabil selama bulan Juli.
China: Sapi potong AUD $4,38/kg (RMB 5,3 = $1AUD)
Bulan ini terjadi kenaikan kecil namun signifikan pada harga sapi hidup di wilayah Beijing dari Y21,5 per kg pada bulan Juni menjadi Y23,2 per kg pada bulan Juli.
Kekeringan di kawasan dalam Mongolia terus berlanjut meskipun di beberapa kawasan tertentu sudah terjadi hujan yang memang sangat bermanfaat. Angka yang saya peroleh menunjukkan bahwa sekitar 35% pastura masih terkena dampak dari kekeringan.
Brunei
Saya menghabiskan seminggu di Brunei pada bulan Juli. Harga makanan impor betul-betul mahal.
Etiopia
Angka-angka pada tabel ini dikonversi ke AUD$ dari kurs masing-masing negara yang berubah setiap harinya, sehingga harga aktualnya sedikit berbeda oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang terus berubah. Harga dalam AUD$ yang disajikan di bawah ini hendaknya dilihat sebagai sebuah tren, bukannya harga persis masing-masingnya. Bila memungkinkan, daging potong yang digunakan untuk penentuan harga di pasar tradisional dan di supermarket adalah bagian knuckle/round atau yang biasa disebut daging kelapa.
0 Responses
Hi Ross
Any chance of an English version please?
Thanks
Greg Bradfield
Musselroe Beef
PO Box 218
Newstead 7250
Mob: 0428 145 080
go to the website http://www.seabeefreport.com and see it there.
Reblogged this on Indonesian Livestock Industry News.